Jumat, 26 November 2010

Mengapa Kita Tertawa Ketika Digelitik?

Anda jelas tidak belajar tentang tertawa di fakultas kedokteran. Saya tahu itu tidak membuat anda terkejut karena dokter biasanya digolongkan sebagai makhluk-makhluk yang serius. Mata kuliah yang paling dekat dengan tertawa adalah fisiologi tertawa yang disebut gelotologi. Juga ada sejenis kejang yang disebut kejang gelastik yang menyebabkan penderitanya tertawa terbaha-bahak tak terkendali.
Tertawa adalah proses rumit yang memerlukan koordinasi banyak otot di sekujur tubuh. Tertawa juga menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan laju denyut jantung, napas tersengal-sengal, berkurangnya kadar bahan-bahan neurokimia tertentu, sekaligus bisa mendongkrak sistem kekebalan. Jadi, secara keseluruhan, tertawa baik sekali bagi kita.
Peneliti telah mencoba mengurai mengapa manusia seperti diberi kemampuan tertawa dan banyak orang percaya bahwa tertawa terkait dengan upaya menjalin dan mengakrabkan hubungan antar manusia, sejenis isyarat sosial. Studi-studi telah menunjukkan bahwa orang tiga puluh kali lebih mungkin tertawa ketika sedang bersama orang lain dibanding ketika sedang sendirian. Ada pula laporan yang mengatakan bahwa asal muasal tertawa mungkin lebih tua daripada evolusi manusia.
Lalu, bagaimana tentang hubungan antara menggelitik dan tertawa? Sesungguhnyalah, tertawa yang dirangsang oleh gelitikan adalah sebuah gerak refleks. Ilmuwan belum memahami benar cara kerjanya, tetapi karena anda tidak dapat menggelitik diri sendiri, tampaknya sistem refleks memerlukan unsur kejutan.

sumber : http://klikweti.com/2010/05/mengapa-kita-tertawa-ketika-digelitik/

lintasberita
 

Follow My Instagram

@ahmadyusri