Rabu, 08 Desember 2010

4 Kesalahan yang Kita Lakukan Saat Menghibur Sahabat yang Berduka

Linda baru saja kehilangan bayinya. Tidak perlu menunggu lama, teman-teman Linda tampak berdatangan ke rumah duka sesaat setelah berita itu tersebar. Penghiburan yang diberikan bermacam-macam, ada yang mengatakan 'saat menjenguknya aku sudah melihat bibirnya kebiruan, ikhlaskan saja bayimu sekarang sudah tidak kesakitan', yang lain berkata 'kamu harus bersyukur, anak tetanggaku harus menderita 1 bulan lamanya, menghabiskan banyak biaya tapi akhirnya meninggal juga'. Namun Linda masih tetap menangis sambil terus menyalahkan dirinya sendiri atas meninggalnya bayi kecil itu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2jHUcsfBNQzK6gRZ_IV8osyDLi46j2eArSLNKwFdwQEVHWyoNJ3Kaezi2i59g58EaGnw1Kqj-kbJEPignP4KPUumUHAKyuYH80quFXcC-0yoHvfHTFUKkpsyG0XPi8qOuFv2cpH-oXQww/s1600/karakter+wanita+menurut+primbon+jawa.jpeg

Ketika seorang sahabat mengalami musibah, orang-orang di sekitarnya juga ikut bersimpati. Namun sayangnya tidak semua orang bisa mengungkapkan rasa simpati ini dengan baik. Kebanyakan mereka tidak sadar bahwa penghiburan yang mereka katakan justru membuat orang yang tertimpa musibah semakin sedih.

Membandingkan

Ini banyak dilakukan dengan maksud agar orang yang berduka tahu bahwa dirinya tidak sendirian, lebih kuat dan lebih bisa bersyukur karena ternyata ada orang yang mengalami nasib lebih buruk darinya. Bahkan ada yang mengatakan 'mungkin yang paling berduka adalah saya', dan dia mengatakan hal tersebut pada ibu sahabatnya yang meninggal.

Salah besar! Hal ini justru membuat orang tersebut merasa lebih sedih dari sebelumnya. Selain itu juga bisa membuat dia tersinggung karena seakan-akan Anda mengatakan 'reaksimu terlalu berlebihan untuk masalah yang seperti ini, di sana ada yang lebih buruk' atau 'Anda tidak pantas bersedih karena meskipun ibunya, Anda tidak pernah dekat dengan dia'.

Memprediksi

Ya, kami semua tahu Anda sudah mengatakan saat menjenguk kemarin, bahwa bayi itu tidak akan bertahan lama jika bibirnya sudah biru. Namun Anda tidak perlu mengatakannya pada Linda! Ini hanya akan membuat Linda semakin menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan bayinya. Atau mungkin ada yang mengatakan 'sejak lahir aku sudah curiga, bayimu tidak seaktif bayi pada umumnya'. Walaupun itu fakta namun sudah tidak berguna lagi saat ini.

Kesalahan lain yang biasa terjadi dan sebaiknya tidak dilakukan adalah sebagai berikut.

Menetapkan pribadi

Linda tidak juga tenang dan ada seorang temannya yang mencoba menghibur demikian, 'percayalah, kamu bisa melaluinya! Kamu orangnya sensitif dan suka berlarut-larut, ini tidak baik untuk keluargamu'. Sepertinya bagus kalimat awalnya, namun kalimat selanjutnya sangat tidak disarankan untuk menghibur orang yang berduka. Siapa sih yang mau disebut ini dan itu pada saat tertimpa musibah?

Apalagi jika Anda tidak benar-benar dekat dengan orang tersebut!

Pura-pura tidak tahu

'Ditanggapi biasa-biasa saja agar kesedihannya tidak menjadi-jadi'. Entah pendapat ini lahir dari mana. Banyak orang memilih untuk pura-pura tidak tahu dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa ketika bersama sahabatnya yang berduka. Jika Anda cukup dekat dengan dia, ini adalah kesalahan fatal. Sahabat Anda akan merasa bahwa teman-temannya tidak peduli dan dia semakin stres karena tidak bisa mencurahkan kesedihannya. Lebih baik langsung tanyakan dengan penuh kelembutan, 'apa yang terjadi dengannya', 'bagaimana perasaannya sekarang' dan 'apa yang bisa kubantu'.
 
sumber : http://dunia-panas.blogspot.com/2010/11/4-kesalahan-yang-kita-lakukan-saat.html

lintasberita
 

Follow My Instagram

@ahmadyusri